Manfaat Buah Pisang
oleh: Supriyono,
S.KM,M.Kes
Semua orang tentunya tidak ada yang tidak mengenal buah
pisang, karena buah ini mudah diperoleh, apakah di pasar tradisional atau
modern, mini market dan lain-lain. Buah yang satu ini termasuk jenis yang mudah
ditanam. Namun dibalik itu semua ternyata pisang mempunyai manfaat bagi
kesehatan manusia. Selain memberikan kontribusi gizi yang lebih tinggi daripada
apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila
dibutuhkan, termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Buah Tropis
Ada laporan yang menyebutkan bahwa pisang berasal dari Asia
Tenggara, Brasil, dan India. Di Asia Tenggara, pisang diyakini berasal dari
Semenanjung Malaysia dan Filipina. Pisang telah lama berkembang di India, yaitu
sejak 500 tahun sebelum Masehi dan menyebar sampai ke daerah Pasifik.
Pisang berkembang subur pada daerah tropis yang lembab,
terutama di dataran rendah. Karena itu, di daerah hujan turun merata sepanjang
tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Tidak heran bila
Indonesia, Kepulauan Pasifik, dan Brasil terkenal sebagai negara peng-ekspor
pisang. Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 15 negara terbesar di dunia yang
mengonsumsi pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin
dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Makanan ringan dari pisang sangat populer bagi masyarakat di
perkotaan maupun pedesaan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang cukup
populer antara lain Kripik asal Lampung, Sale (Bandung), Molen (Bogor), dan Epe
(Makassar).
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu banana dan plantain. Banana
adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
matang, contohnya Pisang Ambon, Susu, Raja, Seribu, dan Sunripe. Plantain
adalah pisang yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak,
seperti Pisang Kepok, Siam, Kapas, Tanduk, dan Uli.
Kandungan gizi
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain
menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang
kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga
mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter
dalam kelancaran fungsi otak.
Energi
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram,
yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali
lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya
mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat daripada nasi,
biskuit, dan sejenis roti. Kandungan energi pisang merupakan energi instan,
yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan
kebutuhan kalori sesaat. Namun, karbohidrat pisang merupakan karbohidrat
kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat
menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat
tersedia bagi tubuh. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat
mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa
yang mempunyai indeks
glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup
baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat di-metabolisme. Sehabis
bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda
otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun. Untuk
melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah
sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain
diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh
dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat
terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber
karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di
saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang
cepat tersedia untuk aktivitas biologis. Namun, kandungan protein dan lemak
pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13
persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi
dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau
mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Mineral dan Vitamin
Pisang kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor,
kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral
pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh.
Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram per 100 gram
dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan
0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitamin pisang sangat tinggi, terutama provitamin
A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada
apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin,
niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi,
yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk
beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan
metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif
sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga
berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin
B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar